11:38 AM
BY Yuanita
4 Comments
Tulisan ini dibuat setelah aku mengunjungi suatu tempat yang mungkin hanya sering menjadi olok-olokan dan bahan becandaan kalian dengan teman-teman.
Ketika hal-hal semacam itu, sama sekali tidak akan pernah berarti untuk beberapa dari kalian..
Sebutlah.. beberapa penyakit gangguan jiwa (Mentally Disorder) such as.. Skizofrenia.. Depresi.. Stress.. Dan yang lainnya..
Suatu kondisi, dimana seseorang dikatakan kehilangan kewarasannya, dan tidak bisa berpikir maupun bertindak layaknya orang normal - orang yang sehat jiwa dan raga..
Ya.. Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat.. atau lebih dikenal dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumber Porong. Karena lokasinya yang berada di Desa Sumber Porong, Lawang, Kabupaten Malang. Sudah berdiri sejak jaman belanda, dan museumnya merupakan satu-satunya museum kesehatan jiwa yang ada di Indonesia.
Well.. Hari Minggu, 6 Januari 2013, Civitas Akademika Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, mengadakan event yang bertempat di Museum RSJ, bertemakan "Kami Beda Kami Bisa", yang dinamakan Visual Arts Exhibition of Schizophrenic. Dari twitter @tiandaism (bloggerngalam member) dan @vonbrahmana (mahasiswa UMM yang dulu banget pernah belajar animasi barengan) aku mengetahui adanya event ini.
Visual Arts Exhibition of Schizophrenic, atau Pameran Karya Seni dari Pasien Skizofrenia, menampilkan hasil karya seni dari pada penderita Skizofrenia. Apa itu Skizofrenia? Penjelasan singkatnya adalah Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosionaldan tingkah laku.[1] Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra) -- source dari Wikipedia. Dan penjelasan secara lengkapnya ada di sini.
Pada awal kegiatannya, mereka hanya membahas mengenai sejarah rumah sakit, keliling museum, sambil menceritakan alat-alat yang digunakan untuk proses penyembuhan pasien gangguan jiwa yang telah ada sejak jaman Belanda, beserta hasil karya seni yang dilahirkan oleh mereka para penderita skizofrenia.
Tak disangka, ternyata kita sebagai peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkeliling di area rumah sakit. Melihat pasien di ruang-ruang yang berbeda. Mulai dari kelas 1 sampai 3. Melihat kegiatan yang mereka lakukan, dan mendapat penjelasan dari Bapak Petugas yang berbaik hati mengajak kita mengelilingi rumah sakit. Kita bahkan boleh berkomunikasi langsung dengan para penderita. Hanya mendokumentasikan gambar mereka yang tidak diperkenankan, karena menyangkut privasi dari pasien.
Bukan hal yang baru bagi aku melihat orang-orang seperti mereka. Tapi, jumlah mereka yang cukup banyak dan beberapa sikap dari mereka yang sudah cukup baik, bisa dikatakan sudah boleh dibilang normal, yang menjadi perhatianku. Pikiranku pun melayang ke seseorang yang aku sangat ingin beliau sembuh.
Dengan beberapa terapi khusus, kegiatan terjadwal dan terprogram, banyak pasien yang sudah berubah menjadi baik. Sebagian besar pasien, adalah mereka yang sudah dibuang oleh keluarga atau sudah tidak tahu dimana keluarganya. Dinas Sosial-lah yang membawa mereka untuk mendapat perawatan, sehingga diharapkan setelah sembuh, mereka akan diberikan kegiatan yang mandiri dan menghasilkan.
Ada kegiatan-kegiatan semacam bina marga, kesenian, olahraga, dan sebagainya yang sudah diprogram setiap harinya untuk mereka.
Satu yang sangat menarik, ada lukisan hasil karya beberapa dari mereka yang sangat cantik. Bahkan, telah mengikuti lomba antar penderita dari RSJ yang lain. Selain lukisan, ada juga prakarya hasil merenda berupa syal, tempat hp, gantungan kunci dan masih banyak lainnya. Hasilnya pun tak kalah bagus dengan yang ada di pasaran.
Ada seorang pasien yang cukup aku ingat karena kecerdasannya di usia yang sudah dibilang tak lagi muda.
Di antara pasien yang lain, dia bisa dibilang paling waras, sudah terlihat seperti orang yang sehat jiwanya.
Ketika ditanya mengenai kegiatannya, asalnya dari mana, sekolahnya dulu apa, dia bisa menjawab dengan baik. Bahkan diselingi dengan gurauan yang tak elak membuat kami semua tertawa. :D
Yang paling lucu, ketika ada seorang rekan yang sepertinya iseng bertanya, "Kalau facebook itu apa Pak?"
Dia menjawab dengan pelan namun tegas, "Facebook itu, adalah, suatu alat.. Untuk berkomunikasi, menghubungkan orang di seluruh dunia"
Bayangin aja!! orang yang usianya seumuran kakek-kakek itu bisa menjawab dengan baik tentang facebook! Bahkan mungkin tanpa menggunakannya.. Entah dari mendengar informasi atau apa yang membuatnya bisa menjawab pertanyaan tersebut sedemikian rupa.
Rumah sakit yang sangat luas ini, tidak hanya melayani kesehatan jiwa saja, tetapi juga melayani penyakit-penyakit umum. Lokasinya tentu saja berbeda tetapi tidak terlalu jauh dari kompleks penderita gangguan jiwa. Rumah Sakit ini cukup bersih, suasananya sejuk, dengan harga yang cukup terjangkau untuk pelayanan yang baik.
Well..
Dari keseluruhan kegiatan yang kami lalui di event ini, aku mendapat pelajaran yang cukup berharga.. Utamanya mengenai kesehatan jiwa..
Pesan moralnya adalah:
Bahwa orang-orang dengan gangguan jiwa itu seharusnya anda rangkul, tidak untuk dijauhi, dan layak diperlakukan seperti manusia-manusia normal pada umumnya.
Dan, jangan pernah melakukan olok-olok, penghinaan, dan sebagainya walaupun dengan tujuan bercanda dengan menyebut kata-kata gila, gendeng, gak waras, dan teman-temannya.
Mungkin, kalian tidak sadar, bahwa ada orang yang sakit sedemikian rupa, mungkin saudara atau kerabatnya, dan hal itu sama sekali tidak lucu bagi mereka, itu bukan bahan tertawaan. Aku paham betul seperti apa sedihnya memiliki kerabat seorang penderita gangguan jiwa.
Bukan mau mereka untuk mengalami hal yang demikian..
So.. Bersyukurlah bagi jiwa-jiwa yang masih sehat, sadar, dan membaca tulisan ini, semoga kita semua akan selalu mendapat nikmat sehat jasmani, rohani, jiwa, raga sampai nanti.. amien.. :)
Note:
Acara ini juga diliput oleh beberapa media, seperti Surya Online, Malangpost Online, TransTv
Dan thanks pake banget juga buat Ayu yang udah nemenin *kecup2 pake hug* :D
Ketika hal-hal semacam itu, sama sekali tidak akan pernah berarti untuk beberapa dari kalian..
Sebutlah.. beberapa penyakit gangguan jiwa (Mentally Disorder) such as.. Skizofrenia.. Depresi.. Stress.. Dan yang lainnya..
Suatu kondisi, dimana seseorang dikatakan kehilangan kewarasannya, dan tidak bisa berpikir maupun bertindak layaknya orang normal - orang yang sehat jiwa dan raga..
Ya.. Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat.. atau lebih dikenal dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumber Porong. Karena lokasinya yang berada di Desa Sumber Porong, Lawang, Kabupaten Malang. Sudah berdiri sejak jaman belanda, dan museumnya merupakan satu-satunya museum kesehatan jiwa yang ada di Indonesia.
Well.. Hari Minggu, 6 Januari 2013, Civitas Akademika Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, mengadakan event yang bertempat di Museum RSJ, bertemakan "Kami Beda Kami Bisa", yang dinamakan Visual Arts Exhibition of Schizophrenic. Dari twitter @tiandaism (bloggerngalam member) dan @vonbrahmana (mahasiswa UMM yang dulu banget pernah belajar animasi barengan) aku mengetahui adanya event ini.
Visual Arts Exhibition of Schizophrenic, atau Pameran Karya Seni dari Pasien Skizofrenia, menampilkan hasil karya seni dari pada penderita Skizofrenia. Apa itu Skizofrenia? Penjelasan singkatnya adalah Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosionaldan tingkah laku.[1] Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra) -- source dari Wikipedia. Dan penjelasan secara lengkapnya ada di sini.
Pada awal kegiatannya, mereka hanya membahas mengenai sejarah rumah sakit, keliling museum, sambil menceritakan alat-alat yang digunakan untuk proses penyembuhan pasien gangguan jiwa yang telah ada sejak jaman Belanda, beserta hasil karya seni yang dilahirkan oleh mereka para penderita skizofrenia.
Alat untuk melakukan kejutan (tegangan) pada pasien yang sekarang metode ini sudah tidak digunakan lagi |
Alat untuk memutar film sebagai terapi audio dan terapi kenangan bagi pasien |
Pasung yang digunakan untuk pasien oleh masyarakat sebelum dirawat di RSJ |
Salah satu lukisan karya pasien bernama Ajie R. berjudul - Aku pingin kowe - |
Salah satu hasil karya berupa rajutan untuk tempat hp |
Bukan hal yang baru bagi aku melihat orang-orang seperti mereka. Tapi, jumlah mereka yang cukup banyak dan beberapa sikap dari mereka yang sudah cukup baik, bisa dikatakan sudah boleh dibilang normal, yang menjadi perhatianku. Pikiranku pun melayang ke seseorang yang aku sangat ingin beliau sembuh.
Dengan beberapa terapi khusus, kegiatan terjadwal dan terprogram, banyak pasien yang sudah berubah menjadi baik. Sebagian besar pasien, adalah mereka yang sudah dibuang oleh keluarga atau sudah tidak tahu dimana keluarganya. Dinas Sosial-lah yang membawa mereka untuk mendapat perawatan, sehingga diharapkan setelah sembuh, mereka akan diberikan kegiatan yang mandiri dan menghasilkan.
Ada kegiatan-kegiatan semacam bina marga, kesenian, olahraga, dan sebagainya yang sudah diprogram setiap harinya untuk mereka.
Satu yang sangat menarik, ada lukisan hasil karya beberapa dari mereka yang sangat cantik. Bahkan, telah mengikuti lomba antar penderita dari RSJ yang lain. Selain lukisan, ada juga prakarya hasil merenda berupa syal, tempat hp, gantungan kunci dan masih banyak lainnya. Hasilnya pun tak kalah bagus dengan yang ada di pasaran.
Ada seorang pasien yang cukup aku ingat karena kecerdasannya di usia yang sudah dibilang tak lagi muda.
Di antara pasien yang lain, dia bisa dibilang paling waras, sudah terlihat seperti orang yang sehat jiwanya.
Ketika ditanya mengenai kegiatannya, asalnya dari mana, sekolahnya dulu apa, dia bisa menjawab dengan baik. Bahkan diselingi dengan gurauan yang tak elak membuat kami semua tertawa. :D
Yang paling lucu, ketika ada seorang rekan yang sepertinya iseng bertanya, "Kalau facebook itu apa Pak?"
Dia menjawab dengan pelan namun tegas, "Facebook itu, adalah, suatu alat.. Untuk berkomunikasi, menghubungkan orang di seluruh dunia"
Bayangin aja!! orang yang usianya seumuran kakek-kakek itu bisa menjawab dengan baik tentang facebook! Bahkan mungkin tanpa menggunakannya.. Entah dari mendengar informasi atau apa yang membuatnya bisa menjawab pertanyaan tersebut sedemikian rupa.
Rumah sakit yang sangat luas ini, tidak hanya melayani kesehatan jiwa saja, tetapi juga melayani penyakit-penyakit umum. Lokasinya tentu saja berbeda tetapi tidak terlalu jauh dari kompleks penderita gangguan jiwa. Rumah Sakit ini cukup bersih, suasananya sejuk, dengan harga yang cukup terjangkau untuk pelayanan yang baik.
Well..
Dari keseluruhan kegiatan yang kami lalui di event ini, aku mendapat pelajaran yang cukup berharga.. Utamanya mengenai kesehatan jiwa..
Pesan moralnya adalah:
Bahwa orang-orang dengan gangguan jiwa itu seharusnya anda rangkul, tidak untuk dijauhi, dan layak diperlakukan seperti manusia-manusia normal pada umumnya.
Dan, jangan pernah melakukan olok-olok, penghinaan, dan sebagainya walaupun dengan tujuan bercanda dengan menyebut kata-kata gila, gendeng, gak waras, dan teman-temannya.
Mungkin, kalian tidak sadar, bahwa ada orang yang sakit sedemikian rupa, mungkin saudara atau kerabatnya, dan hal itu sama sekali tidak lucu bagi mereka, itu bukan bahan tertawaan. Aku paham betul seperti apa sedihnya memiliki kerabat seorang penderita gangguan jiwa.
Bukan mau mereka untuk mengalami hal yang demikian..
So.. Bersyukurlah bagi jiwa-jiwa yang masih sehat, sadar, dan membaca tulisan ini, semoga kita semua akan selalu mendapat nikmat sehat jasmani, rohani, jiwa, raga sampai nanti.. amien.. :)
Note:
Acara ini juga diliput oleh beberapa media, seperti Surya Online, Malangpost Online, TransTv
- Telah ditayangkan di reportase siang di TransTV, Selasa, 8 Januari 2013. *sayang gueh gak liaat!!*
- Ada di Surya Online.
- Ditulis di blog resmi RSJ Lawang.
- Malang Post Online
Dan thanks pake banget juga buat Ayu yang udah nemenin *kecup2 pake hug* :D