November 2013 - Dear Life, Affection, Hope and all ever happen...

Friday, November 29, 2013

About a Broken Home
12:42 AM0 Comments
A broken marriage.. a broken home..

Pasti udah pada tahu kan soal kecelakaan Dul?

Berita Dul yang lagi happening (kemarin) ini membuatku tertarik. Bukan karena celakanya, bukan karena korbannya. Melainkan, aku pengen sedikit bahas dari segi broken home dan akibatnya..

Dul dan Sang Ibunda, Maia :) nice pic right..
Dul, anak bungsu. Di usia yang masih sangat labil, tidak bisa lagi merasakan kasih sayang orang tua dengan utuh..

ada sedikit artikel dari vemale yang mungkin bisa dibaca juga disini http://www.vemale.com/ragam/34807-perceraian-orang-tua-masih-membuat-dul-trauma.html

Traumatic pasca perceraian orang tua sudah sering terjadi. Well, I can say like this because I've ever been in it.. I'm one of 'that' victim..

Bukan hal yang mudah untuk berjalan normal.. Seperti sebuah pesawat yang salah satu sayapnya mengalami keretakan.. Seperti anak ayam yang terluka kaki kanannya.. berjalan tertatih untuk tumbuh dan bertahan hidup di kerasnya dunia..

Seperti itulah anak korban perceraian..

Aku sendiri pernah menangis tiap malam karena ingin seperti anak-anak 'normal' pada umumnya. Have a complete family..

Bahkan aku masih bisa dibilang memiliki sebuah trauma mengenai marriage..

Hal yang sejak lama aku nggak ngerti dan selalu membuatku berputar di sebuah titik tanpa memahami tujuan sebenarnya,,

Well.. bukan hal yang mudah untuk melepaskan dan memaafkan semua yang pernah terjadi di masa lalu..

Tapi,, sekalipun tidak ringan, harus dilalui,, yeah..

Buat anak-anak, remaja, atau mungkin juga yang sudah beranjak dewasa yang mengalami hal serupa,,

Ketika hal ini sangat memukul kalian pastikan bahwa :

  1. Tetap berjalan di jalan yang benar, tetap berpegang teguh pada imanmu, agamamu. Ingat, Allah pasti menciptakan kita dengan maksud dan tujuan. Bahwa segala yang kita dapat sekarang, segala cobaan dan kesulitan, tidak akan pernah melampau batas kesanggupan kita. Demikian janji-Nya.
  2. Lakukan kegiatan yang positif, berprestasilah di semua bidang yang mungkin. Cari minat dan bakat kalian, lalu kembangkan diri sebaik-baiknya.
  3. Milikilah cita-cita, bermimpilah seindah mungkin, tuliskan semua mimpi itu, dan berupaya untuk meraihnya. (khusus yang ini, benar2 cobalah! Ada beberapa mimpiku yang telah terwujud :) )
  4. Ambil hikmah dan sisi positif dari semua kejadian, misalnya, dengan kejadian ini kita menjadi lebih kuat, menjadi lebih tangguh, menjadi lebih mandiri dalam menghadapi kehidupan.
  5. Jangan membenci.. maafkanlah semuanya.. maafkan orang tua kalian, maafkan kejadian yang telah terjadi, maafkan diri sendiri.. Bangkitlah..

Mungkin, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak semudah hanya berkata-kata.. tapi percayalah.. aku sudah (sedikit banyak) membuktikan..

Lakukan hal yang berguna, baik untuk dirimu sendiri, masa depanmu.
Selalu think positively akan segala sesuatu.

Insyaallah, kalian semua bisa melewatinya.. seperti yang sudah aku lakukan hingga saat ini..

Hingga.. sebuah proses yang masih akan aku lewati..

semoga bisa menuju kesana dan melaluinya dengan baik..

Semoga pengalaman-pengalaman itu membuat kita semua tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat.. bukannya menjadi sebuah penyesalan-penyesalan yang tak kan pernah kita sanggup merubahnya..
Reading Time:

Wednesday, November 6, 2013

Outbond with Semkanisa
2:56 PM 5 Comments
Menyambut harapan yang terbentang luas, seluas samudra..
Keluarga besar SMKN 1 Surabaya, guru dan karyawan only, tanggal 1-3 Nopember 2013 mengadakan outbond yang sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu. Tidak disangka, karena ada beberapa orang guru yang berhalangan ikut, ditambah ide-ide dari para guru pamong kita sebagai mahasiswa PPL PPGT di semkanisa, beberapa dari kita pun diajak untuk mengikuti kegiatan outbond yang akan dilaksanakan di Probolinggo tersebut.

Dari 13 orang mahasiswa PPGT yang ada di SMKN 1 Surabaya, ada 7 orang yang akan tes cpns untuk mengisi formasi guru SMK pada hari Minggu, tanggal 3 Nopember. 6 orang tidak bisa ikut tes karena tidak berasal dari Universitas Pendidikan alias non LPTK. Aku jg salah satu dari ke-6 orang yang tidak bisa ikut tes sebelum PPG ini selesai dan kami mendapatkan sertifikat profesi guru sebagai 'SIM' mengajar.

Sempat terjadi beberapa pro dan kontra akan keikutsertaan kami.. karena ditakutkan akan terjadi kecemburuan sosial. Tapi, karena memang hanya 4 anak saja yang bisa ikut, akhirnya pihak sekolah memutuskan mengikutsertakan kita ber-4. Jadilah aku, Juli, Ronggo dan Angga yang ikut. Berangkat pagi dari sekolah, dengan bis ke-3 yang berangkat paling siang dari bis 1 dan 2.

Akhirnya sekitar jam setengah 10an kita baru berangkat ke Probolinggo, dari jadwal semula sekitar pukul 8. Memang di bis 3 ini kebanyakan pesertanya adalah guru-guru yang baru datang dari Jogja, untuk kegiatan KI (Kunjungan Industri) dengan siswa jurusan TI. Selain itu beberapa guru juga masih memiliki tanggung jawab untuk kegiatan kerja bakti siswa di SMK pada Jumat pagi tersebut.

Well.. awalnya kita sama sekali belum tahu jadwal outbond seperti apa sampai H-1. Setahu kami, hanya rafting di Songa. Ternyata jadwalnya sungguh padat merayap. Mulai dari Watu Ulo (khusus bis 1 dan 2 yg berangkat awal), besoknya outbond dan rafting dilanjutkan ke Pantai Pasir Putih, hari terakhir Bromo dan Air Terjun Madakaripura. Wow.. Cukup excited karena sudah lama ingin ke Songa dan Madakaripura.

So, mari kita bahas tempat-tempat yang menjadi tujuan outbond keluarga SMKN 1 Surabaya dan kami arek2 PPL (the lucky one) yang ikut serta.

1. Watu Ulo

kebetulan, bis 3 yang kami naiki tidak ke Watu Ulo karena dirasa jam keberangkatan kita yang terlalu siang untuk kesana. Tapi aku sudah beberapa kali ke sana, so.. menurut aku sih nggak rugi kalau nggak kesana lagi..

Jadi kita bisa istirahat di hotel menghimpun tenaga untuk outbond besoknya. Kita menginap di hotel Tampiarto yang cukup dekat dengan alun-alun Kota Probolinggo.

Dibandingkan Watu Ulo, aku masih prefer Tanjung Papuma. p putih pasirnya. Lebih keren. ;)

 2. Alun-alun Probolinggo

Menyempatkan untuk mengunjungi alun-alun Kota Probolinggo. Menjadi turis di kota yang biasanya hanya kulewati saja tiap kali pulang ke Lumajang.. Alun-alunnya not bad.. Tapi menurutku masih lebih bagus alun-alunnya Lumajang dan Jember. Ada kereta kelinci juga yang bisa digunakan untuk mengelilingi alun-alun..

3. Regulo Rafting

Kloter pertama berangkat rafting.
Awalnya kami mengira akan rafting di Songa, tetapi ternyata kita ke Regulo yang berada di atas Songa. Tetapi masih satu sungai dengan Songa, Pekalen namanya. Dari tempat kita diturunkan untuk mencapai sungai, kita harus berjalan cukup jauh dengan medan naik turun. Kurang lebih ada setengah jam kita berjalan kaki menuju kesana.
dari kiri Angga, aku, Eka, Juli, Ronggo. Yang ready for rafting!
Kesalahanku adalah gak pakai alas kaki ketika berjalan. Karena cuma bawa sepatu untuk outbond dan merasa tidak perlu alas kaki untuk rafting, alhasil harus rela jalan di medan yang cukup kasar dan panas di beberapa bagian. Ha ha.. untung dulu pernah PA. Jadi.. it wasn't a big deal for me..

Berpose sejenak di tengah perjalanan menuju tempat mengawali rafting.
*Saran buat kalian yang mau rafting, better bawa sandal jepit deh buat raftingnya. Atau sandal karet bin plastik yang anti air. Bukan buat pas raftingnya sih, tapi buat jalan di medan sebelum raftingnya itu..

Rafting atau arung jeram Regulo memiliki sensasi yang lebih keren dibandingkan dengan rafting sebelumnya yang pernah aku coba di Kasembon Rafting Malang. Sungainya lebih lebar, lebih alami, arusnya lebih besar, durasi track raftingnya juga lama. Kurang lebih 3 jam kita rafting dengan 1 kali berhenti di rest area di tengah perjalanan.
satu perahu karet bersama Juli, Pak Naim.
Untuk harga rafting regulo ini per orangnya 215rb, include snack dan makan siang yang cukup mantap menunya. Oh iya, pemandunya juga asik2 orangnya. Kalau mau pun kita juga diperbolehkan berenang sedikit ketika akan mencapai rest area. _Tidak akan tenggelam karena kita sudah memakai pelampung. ;) 
Di rest area, menikmati kelapa muda dan jemblem.
Well, Regulo Rafting patut dicoba! Tapi jangan kaget ya, ketika nanti pas rafting kalian akan menjumpai beberapa anak-anak kecil dan bapak-bapak yang lagi mandi, ibu-ibu yang lagi nyuci, remaja yang lagi mancing, dll. Karena memang sungai Pekalen masih benar-benar dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.

Mungkin belum semua rumah memiliki sumber air dan kamar mandi yang memadai, kita doain aja semoga mereka bisa segera mempunyai tempat mandi dan sumber air yang baik. Karena air sungai pekalen sendiri boleh dibilang tidak terlalu jernih dan bersih..

4. Pasir Putih Situbondo

Berpose bareng-bareng di pantai Pasir Putih Situbondo
Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi Pantai utara yang terkenal itu. Karena kita mengunjunginya setelah outbond dan rafting yang sudah menguras tenaga, di pantai kami cukup diberi waktu satu jam untuk mengambil pose dan duduk menikmati ombak, laut, juga suasana senja..
Kami benar-benar jadi empat sekawan clover :))
Nggak sempat jalan-jalan menyusuri bibir pantai dan menikmati matahari terbenam, jam 5 kita sudah harus pulang.

Dan.. Aku berpikir ingin kesana lagi, someday, dengan dia. Only both of us.. :)

5. Bromo


asli suka banget ini pose.. angle nya apik!
Tahun ini berarti ke-3 kalinya aku ke Bromo. -.- Beda dengan sebelum-sebelumnya juga, baru kali ini aku mengalami ke Bromo ikut tour and travel. Sayangnya rencana jam 2 dari hotel molor sedikit, dan ternyata jalan utama menuju Bromo dari Probolinggo yang seharusnya bisa ditempuh paling lambat 1,5 jam dari hotel, mengalami kepadatan yang luar biasa.

Iya sih weekend.. Kami sempat mengalami stuck dan akhirnya baru mencapai penanjakan untuk melihat sunrise pada jam setengah 5 lebih.. Dengan hartop, kita melewati lautan pasir dan bisa ke puncak untuk melihat kawah.
Ber-empat (lagi) :P
Suka posenya Juli disini. so good!
Karena terbatasnya waktu dan juga aku baru kesana dengan Juli bulan lalu, beberapa dari kami pun memutuskan untuk tidak naik ke kawah.
numpang nampang bareng Mas Budi (yang punya tour) pas sudah mau balik.
6. Air Terjun Madakaripura

It was the most beautiful waterfall I ever seen at East Java! Lokasinya berjarak sekitar setengah jam dari Bromo.. Track panjang sekitar 2 km menuju air terjun dan telaga awet muda juga cukup menantang.
Ber-empat (maneh)
Tidak terlalu sulit dilalui kok. Dan karena tidak bawa sandal karet, aku memutuskan untuk membeli sandal jepit di warung sebelum memulai menyusuri track dengan melewati sungai berbatu menuju air terjunnya.

Hahay
Worth to be done.. Ketika sampai, air terjun yang ada beberapa dari atas itu memang sangat indah.. Tegak tinggi Menjulang.. Love it..
Narsis dikit
Foto bareng sebelum benar-benar pulang. This the last pose at Madakaripura.
Tempat ini cocok sekali untuk wisata bersama keluarga. Cuma sayangnya, tempat bilas (toilet) hanya sedikit sehingga harus antri lama banget kalau mau ke kamar mandi..

---------------------------------------------- -----------------------------------------------------------

Well.. 3 hari 2 malam bersama keluarga besar SMKN 1 Surabaya ini sangat menyenangkan.. Walaupun ada sedikit rasa bersalah karena kami menjadi yang terakhir ketika kembali ke rumah makan Tongas Asri, membuat yang lain menunggu lama sebelum pulang dikarenakan kami memang sengaja mengalah saat bergiliran dengan hartop ke lautan pasirnya. Yang membuat kami terakhir-terakhir juga menuju Madakaripura-nya..

Sebetulnya mungkin kami nggak paling akhir, tapi banyak yang nggak sampai air terjun sehingga mereka bisa lebih dulu menuju tempat makan dengan elf secara bergiliran, sama seperti ketika akan ke Bromo.. Well.. it was fun and precious moment that I've been..

Capek sih.. tapi bener-bener puas bisa lengkap pergi ke sungai, pantai, gunung dan air terjun.. wow.. :)) 

Thanks to SMKN 1 Surabaya for all.. Di saat-saat terakhir kami di sana, kami menemukan arti kekeluargaan yang baik di dunia kerja..

Semoga tali silaturahmi akan tetap terjalin dengan baik walaupun kami tidak lagi berada di SMKN 1 Surabaya..

*Foto-foto by Ronggo Camera - Panasonic Lumix Waterproof.
Reading Time:

@nieth_sweet