2017 - Dear Life, Affection, Hope and all ever happen...

Thursday, December 28, 2017

My First Pregnancy Part II - Trimester Pertama
10:08 AM0 Comments
Apa yang terjadi di 3 bulan pertama kehamilan?
Tidak terlalu berat sih, cuma di bulan kedua mulai nggak bisa cium bau-bauan yang tajam. Seperti parfum kamar mandi di kantor yang wanginya sangat tidak menyenangkan menurut saya saat hamil ini. Bisa hoek lah pokoknya kalo lagi ke kamar mandi dan gak tahan. Hal yang sama berlaku untuk bau yang sangat tidak enak.

Kemudian bau sabun cair yang terakhir saya pakai, juga bikin nggak nyaman pas mandi. Fiuh.. akhirnya ganti merk sabun juga.

Dan terkadang saat ambil wudhu, kalau airnya berasa ada something atau kondisi lagi lapar2nya, maka juga bisa mual dan hoek hoek.. -.-

Mualnya boleh dibilang masih tahap ringan. Karena muntah keluar pun biasanya cuma dikit aja makanan yang keluar. Kadang pun nggak keluar apa-apa. 


Oh iya saya juga alergi minyak kayu putih.. begitu digosokkan ke kulit setelah lama kemudian gatal-gatal lah kulit saya... Bawaan dede bayi macem-macem gitu..

Soal makanan, sebenernya saya sih nggak yang pilih-pilih makanan. Waktu belum tahu kalau hamil dan awal hamil masih semangat aja masak seperti biasa, nasi merah dan beli lauk gitu atau bikin tempe goreng sambel bawang pakai sayuran direbus. Yah menu-menu anak kos yang gampang dan cepet aja masaknya..

Sedangkan kalau pagi masih setia dengan sarapan buah ala food combining yang Alhamdulillah membantu banget ngurang2in mual. Tapi ada juga buah yang agak enek makannya. Buah naga, entah kenapa pas makan yang agak besar berasa bosen banget dan enek sampe kudu ngabis2in aja makannya.

Begitu masuk bulan ke dua tiga dst, entah kenapa rasa malas memasak kok yo datang..
Akhirnya malah jarang masak sendiri..

Jadi cuma belanja buah aja kalau pagi. Terus siang makannya di kantin kantor. Malem kadang kalau pengen makan ya beli, kalau lagi pengen yang seger-seger aja cuma beli juice.

Nggak tahu kenapa, nafsu makan agak turun, lebih pengen yang seger-seger macam juice.

Hmm..

Akhir trimester pertama menjelang trimester kedua, malah pergi ke Blitar karena sepupu menikah. Berangkat ngebis dari Malang, pulangnya bareng mobil.

Alhamdulillah.. adek bayi dalam perut ditakdirkan punya ketahanan yang baik. Kuat diajak kerja ibunya, diajak wira wiri malang surabaya bahkan keluar kota lain juga.

Setiap mau pergi pasti disambat dulu, bismillah sambil elus-elus perut walau belum terlihat di trimester pertama ini. Dan banyak-banyak baca shalawat dan istighfar saat perjalanan. Begitu juga kalau motoran sendiri saat pulang dan pergi kerja dari kontrakan ke kantor.

Tidak ada keluhan berarti seperti yang dikhawatirkan macam flek atau apa. Karena saat kondisi sudah mulai lelah, tentu saja kita harus istirahat. Gak maksa deh intinya. Makan terjaga nutrisinya, istirahat cukup, dan minum vitamin dari dokter (walau kadang suka lupa).

Saat hamil harus berusaha banget menjaga emosi karena ini penting untuk perkembangan adek bayi dalam perut. Harus lebih sabar dan calm down.

Kalau biasanya saat jumat sore dan senin pagi dari terminal ke kantor saya parkir motor di Bungur, saat hamil saya terbantu sekali dengan jasa Go-Jek, Go-Car, Uber maupun Uber Motor. Yang mana aja lah yang kira-kira saat itu sesuai dengan kebutuhan. Misal pengen cepet gak kena macet ya gojek atau uber motor, misal hujan atau lagi capek dibonceng motor ya naik go car atau uber mobil. Di Surabaya armadanya sangat banyak jadi gak sampai menunggu lama.

Ini kayaknya USG waktu kehamilan 3 bulan.. Emeshh..

Lega ketika trimester pertama berhasil terlewati. Dan saat periksa-periksa pun hasilnya perkembangan janin sangat baik. Saya periksa kurang lebih satu bulan sekali, atau saat vitamin sudah habis.

Oh iya, dokter Novina ini orangnya enak banget, santai, nggak terlalu saklek. Walaupun memang beliau ini jam terbangnya sangat tinggi, ada di beberapa rumah sakit dan masih buka praktek pribadi, tapi setiap ditanya sesuatu pasti dijawab dengan jelas dan menyenangkan. Beliau juga pro normal dan asi. Termasuk santai soal pemilihan makanan dengan mengatakan, kita tuh gak harus makan nasi, makan umbi2an kan juga sama ada karbonya


Foto menjelang akhir trimester pertama, ya ya belum kelihatan emang perutnya,, ^^
.Well.. yang jelas bersyukur banget kehamilan ini tuh dimudahkan sama Allah dengan kondisi yang harus mobile, working, Alhamdulillah, fisik cukup tahan banting. Hanya harus lebih bisa manajemen emosi dan psikologi, dimana kadang ngerasa sendiri ketika weekdays di Surabaya..

Semoga Allah memberkahi kehamilan ini.. Aamiin..
Reading Time:

Thursday, June 29, 2017

My First Pregnancy Part I - Surprise!
9:19 AM0 Comments
Foto diambil saat Usia Kehamilan menjelang 7 bulan.
Kehamilan pertama yang luar biasa. Begitu banyak hal yang telah dilewati hingga kehamilan saya menginjak minggu ke 30 atau menjelang bulan ke 8 sekarang ini. Kehamilan yang penuh dengan mobilitas, kegiatan yang padat dan kadang melelahkan, hingga diklat prajabatan.

Flashback ke cerita sebelum tahu kalau hamil dan merasa takjub dengan rencana-Nya.

Saya dan suami menikah sudah kurang lebih 2,5 tahun (sampai tahu kalau hamil). Kita menikah tepatnya di 24 April 2014.

Awal pernikahan, memang masih banyak hal yang kita tata bersama, penyesuaian kehidupan hingga soal perencanaan keuangan untuk masa depan. Awalnya, saya ingin langsung punya anak mengingat usia sudah tidak lagi muda, setidaknya sebelum 30 keinginan saya untuk memiliki keturunan. Berbeda dengan keinginan saya, suami justru lebih santai. Bahkan beliau bilang, kita tata dulu kehidupan, soal anak kita serahkan padaNya, ya mungkin 1-2 tahun lagi, begitu katanya.

Dan begitulah kehidupan terus berjalan, kami benar-benar berusaha mandiri setelah menikah. Keluar dari rumah dan tinggal di kos-kosan, memasak sendiri dan melakukan berbagai penghematan karena kita mulai dari 0 lagi setelah menikah. Hingga pada akhir tahun 2014 memutuskan untuk membeli rumah dengan cara mencicil sesuai kemampuan. Kami pun memilih tipe yang paling kecil juga, membayar tanda jadi sebagai deal, walaupun jujur, tabungan dan gaji kita benar-benar mepet, tapi kita berdua hanya optmis saja, bismillah pasti ada jalan. Waktu itu kami belum memberitahukan rencana tsb kepada orang tua dan juga keluarga lainnya. Dan karena perumahan belum dibangun dan sistemnya indent, kami diberikan keringanan untuk mengangsur DP selama satu tahun. Dan DP kami bayarkan sepanjang tahun 2015.

Disitulah kami benar-benar mengatur pengeluaran sebaik-baiknya walaupun pekerjaan kami berdua saat itu hanyalah sama-sama Guru Honorer di SMK Swasta yang kalau dihitung gajinya pun jauh dari gaji PNS dan di bawah standar UMR.

Tapi percaya dengan kuasa Allah SWT yang mencukupkan rejeki orang yang sudah menikah, Alhamdulillah, kami selalu bisa memenuhi segala kebutuhan sehari-hari di samping harus membayar tanggungan-tanggungan kami.

Dan rejeki dari Allah datang lagi saat saya lolos tes CPNS Kemendikbud di Kopertis VII. Walaupun awalnya menangis karena harus LDR dengan suami, tetapi demi perbaikan kehidupan di masa depan, dan dukungan dari suami juga lah akhirnya kami berdua bisa menjalani masa pernikahan dengan LDR sejak saya mulai aktif di Kopertis.

Masih ada yang bisa disyukuri, yaitu kami masih bisa bertemu seminggu sekali. Yeah, Surabaya - Malang masih boleh dibilang dekat. Hanya ditempuh 2 jam perjalanan sudah sampai. Dibandingkan dengan pasangan LDR lain, tentu masih ada yang lebih jauh lagi jaraknya.

Waktu berlalu dan saya sudah hampir tidak terlalu memikirkan, kapan saya akan hamil? Sepertinya sudah sampai di titik pasrah dan ikhlas saja..
Berencana melakukan pemeriksaan dengan suami pun tak kunjung bisa menemukan waktu luang bersama. Hehe..

Dan alam pun seperti memberikan energi positifnya kepada saya dan suami. Saat itu saya sedang dalam kondisi bahagia dan santai, ikut suami nge-camp di Coban Rais. Well.. bisa dibilang itu terakhir saya main-main dan tracking, ya ke air terjun Coban Rais.

Setelah itu, minggu-minggu berikutnya saya juga seperti biasa ke Surabaya di hari Senin pagi, dan pulang ke Malang di Jumat sore. Bahkan sempat melaksanakan tugas kantor yaitu Wasdalbin terakhir untuk tahun 2016 ke Kediri. Bahkan setelahnya, motoran dibonceng suami dalam satu hari PP Malang - Blitar untuk menghadiri acara lamaran saudara sepupu.

Nyampai Malang setelah dari Blitar itulah, waktu itu di akhir November, saya merasa pusing. Saat akan mengambil wudhu dan shalat isya, ternyata ada sedikit darah keluar, yang saya kira saya haid nih.. Maju banget dong.. Karena Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) saya adalah masih 4 November 2016 kemarin.

Nggak jadi shalat, saya tidur karena lelah, besok Senin paginya juga harus berangkat ke Surabaya lagi dong ya.

Setelah itulah keanehan dimulai. Yang saya kira saya lagi haid, ternyata nggak keluar-keluar lagi. Ya kalau dibilang telat sih masih belum tanggalnya juga.. Belum telat lama maksudnya..

Setelah cerita sama teman yang lagi hamil, dia menyarankan testpack. Yang saya lakukan terlebih dahulu sih, saya mandi wajib dulu deh biar bisa shalat lagi, udah 2 hari nggak shalat karena mengira sedang haid, gak taunya nggak keluar-keluar lagi darahnya..

Dan beneran.. saat untuk pertama kalinya beli dan melakukan testpack, waktu itu beli 2 karena takut kalau salah makenya, maklum belum pernah punya pengalaman melakukan test pack. Mencoba melakukan tespack dengan urine di pagi hari bangun tidur dan tara.... dua garis samar.. sedikit deg-degan.. dan waktu cerita ke suami, agak bingung juga sepertinya dia.. Hehe.. Soalnya gak nyangka aja..


Test Pack Pertama

Jadi, karena masih samar, saya berencana mengulang tes lagi di Malang ketika pulang, kurang lebih 4 hari lagi.. Saya minta suami membelikan merk yang katanya teman lebih akurat, pakai sensitif. Dan benar, hari Sabtu pagi, garis dua sudah nampak jelas sekarang. Aih..

Antara bingung dan what should I do? Akhirnya cari info ke dokter mana yang buka hari Sabtu di Malang dan dokter perempuan? Bagi saya untuk urusan hamil yang melibatkan area sensitif wanita, dokter perempuan is a must.. :)


Praktek Pribadi dr. Novina
Akhirnya pilihan jatuh ke dokter Novina yang buka praktek pribadi hari Sabtu pagi di Jl. Garbis 8, daerah raya langsep Dieng. Memang agak jauh sih. Tapi, it's okay lah.

Pertama periksa, wah masih belum kelihatan, masih penebalan aja, disuruh balik 2 minggu lagi dan diberi vitamin + penguat saat saya cerita kalau kerjanya di Surabaya..

Alhamdulillah, saat 2 minggu kemudian balik, detak jantung sdh terdengar, melegakan sekali..

Saya benar-benar hamil.. Dan saya harus jaga kehamilan ini.. bismillah..

Setelahnya saya pun mengurangi pulang tiap weekend jadi pulang tiap 2 minggu atau sebulan sekali ke Malangnya..

Tapi sih.. gak tahan buat gak pulang Malang.. maklum kurang betah dengan panasnya Surabaya..

Heehe.. 


Semoga pasangan yang menantikan kehamilan di usia pernikahan sekarang juga segera diberi anugerah kehamilan ya.. Aamiin..
Reading Time:

Monday, March 27, 2017

Liburan Nyaman dengan Hotel Zam-zam Batu
2:39 PM 2 Comments

Welcome to Zam-zam Hotel Batu

Halo guys..

Long weekend mau main ke Batu? Bersama keluarga, pasangan atau gathering dengan teman-teman?

Kota Batu terus diminati dengan beragam wisata yang ada. Berbagai pilihan penginapan pun banyak ditawarkan. Ingin sesuatu yang berbeda dan senyaman di rumah?

Mungkin Hotel Zam-zam bisa jadi salah satu destinasinya.

Kenapa Hotel Zam-zam?
Hotel yang berdiri sejak 2012 dan beroperasi sejak Tahun 2014 ini memiliki banyak kelebihan.

1. Lokasi Strategis

Tampak samping
Beralamatkan di Jl. Abdul Gani Atas, Kota Batu, Hotel Zam-zam dekat dengan kawasan wisata Museum Angkut, Coban Rais, Agrowisata, Alub-alun Batu, Jatim Park 1 dan 2, Sumberdarmi, Jalibar dll.

Mau kemana-mana pun di Batu juga sudah ada berbagai alternatif transportasi selain taksi konvensional, angkutan online pun sudah sampai di Kota Batu dan Malang Raya.

2. Pilihan Kamar Menarik

Hotel Zam-zam memiliki bangunan berlantai 3. Ada total 76 kamar dengan 7 type kamar mulai dari Superior, Deluxe, Executive, Junior Suite, Deluxe Suite, Family Standart, Family Deluxe. 

Ini dia beberapa room yang nyaman dan cantik.. For more details? Datang aja langsung..  😋

Executive Room

The one and only Deluxe Suite. Kamar sangat luas dengan fasilitas lengkap! 

Family Standard dengan dua king size bed. Cocok untuk liburan keluarga berisi 4 orang. 
Jangan khawatir lelah untuk naik turun tangga bila berada di lantai atas karena Hotel Zam-zam juga menyediakan lift. Bahkan desain jalan dan lorongnya sangat ramah untuk difabel.

Setiap kamar ada teras yang menghadap ke pemandangan sekitar keindahan Kota Batu. 

Fasilitas standard kamar ber-AC, minibar, tv, dan king koil bed yang bikin kalian malas untuk beranjak dari peraduan. :P

3. Full Access WIFI

Jangan khawatir tidak bisa eksis apabila provider handphone kalian tidak menjangkau koneksi cepat di daerah Batu karena Hotel Zam-zam menyediakan WIFI dengan akses yang cukup baik. 

4. Halal and Non-MSG Food

Ketika dijelaskan bahwa semua makanan di kitchen Hotel ini tidak menggunakan MSG dan hanya mengoptimalkan rempah-rempah, gula dan garam, jadi penasaran dong rasanya gimana?

Kepala Chef Zam-zam

Menu Tradisional memang favourite. Rasanya juga pas dan mantap.




Ternyata masakan kokinya rasanya enak banget. Kebetulan menu tradisional yang kami cicipi mulai dari Lodeh, Oseng Kangkung, Mendoan, Ayam, dan berbagai macam sambal, semuanya rasanya enak! 

Citarasanya pas walaupun katanya tanpa micin alias MSG.Wah, sudah pasti lah untuk para Ibu-ibu yang menjaga kesehatan dan punya anak kecil tak akan khawatir dengan segala makanan yang disediakan oleh pihak hotel. Semua rasanya enak dan aman dikonsumsi. 

Oh iya satu lagi ya guys, tidak ada bahan non-halal yang digunakan di Kitchen. Semuanya menggunakan bahan-bahan yang sudah jelas halalnya.
Jadi? Lebih aman lagi bukan?

5. Kolam renang

Kolam renang Anjasmoro tidak hanya bisa digunakan oleh orang dewasa, tetapi ada juga kolam renang anak yang ketinggian airnya mulai dari 30 cm!


Selain fasilitas untuk pengunjung hotel, kolam renang juga dibuka untuk umum dengan harga yang sangat terjangkau tanpa perbedaan saat weekend maupun weekdays. Only 30k! (selama promo) Sudah dapat welcome drink dan juga towel.

6. Masjid di dalam Hotel

Dari banyak hotel yang pernah saya kunjungi di Batu, jarang ada tempat shalat khusus seperti Masjid. Maksimal ya mushalla. Kalau shalat sendiri-sendiri sih di kamar juga biasanya.
Masjid Al-Zamzami

Nah ini juga salah satu keistimewaan Zam-zam hotel daripada yang lain. Ada sebuah masjid dengan kapasitas 100 orang di dalam Hotel ini. Masjid tidak hanya digunakan oleh pengunjung dan karyawan saja tetapi bisa digunakan oleh warga sekitar Hotel Zam-zam. Jadi selain shalat 5 waktu tentunya, Shalat Jumat tak perlu jauh-jauh keluar dari hotel bukan?

7. Ruang Meeting dan Hall

Selain untuk berwisata, fasilitas ruang meeting dan hall untuk acara kantor, gathering sampai dengan wedding party juga disediakan.

Hanya pertemuan kecil? Gunakan saja Wilis, Semeru atau Welirang. 

Untuk pertemuan besar hingga pernikahan bisa menggunakan fasilitas Bromo Hall dengan kapasitas hingga lebih dari 250 pax.

8. Panderman Resto
Salah satu sudut Panderman Resto

Resto Panderman berada di lantai 3 dengan konsep semi outdoor memiliki pemandangan yang cantik di setiap sisinya.
Siang hari terlihat gunung dan di malam hari akan terlihat lampu-lampu kota Batu yang sangat cantik menawan.


Tidak hanya untuk menginap saja berbagai penawaran menarik untuk Paket-paket pernikahan juga tersedia mulai dari 23.999.000 (net) untuk 100 undangan.


So? Untuk yang ingin merasakan kenyamanan seperti di rumah dengan kemudahan beribadah, makanan halal dengan suasana istimewa di kota Batu? Tunggu apa lagi? Booking Hotel Zam-zam dengan berbagai kenyamanannya.

Dapatkan berbagai penawaran menarik dengan melakukan transaksi melalui OTA seperti Traveloka, Agoda, dll.

Have a nice holiday guys!

Post from my Oppo. 
All pic also taken by just this Oppo.
Reading Time:

Sunday, February 26, 2017

Tips Memilih Perguruan Tinggi
2:20 PM0 Comments

Bulan-bulan ini adalah masa dimana siswa kelas XII sibuk dengan Ujian Akhir Sekolah, Ujian Nasional dan mulai berpikir akan kemanakah setelah lulus?

Bagi yang ingin melanjutkan kuliah tentunya juga akan berpikir, jurusan atau program studi apakah yang akan diambil? Yang sesuai dengan minat dan bakat? Yang akan menjadi penunjang keilmuan maupun karir di masa yang akan datang?

Wah, anak kelas XII baik SMA, SMK maupun MA tentunya sedang dalam kegalauan yang cukup banyak ini.. :))

Sedikit flashback, Tahun 2004 adalah tahun kelulusan saya dari SMA. Waktu itu ada sebuah cita-cita besar yaitu masuk ke STAN. Pertimbangannya karena itu full beasiswa dan lulusannya ikatan dinas. Tapi saingannyaaa... Yah dulu waktu SMA aku termasuk kurang pinter sih, jadinya masuk IPS.. Dan karena tes STAN kebanyakan adalah matematika dan logika jadilah 2 tahun ikut tes gagal :))

Tapi selama 2 tahun itu saya nggak nganggur lah.. Saya banyak belajar di VEDC Malang sampai akhirnya bisa dapat beasiswa untuk kuliah Teknik Informatika.

Itulah jalan kehidupan yang digariskanNya, sesuai usaha dan kemampuan kita. :)

Back to the topic.. Buat anak-anak kelas XII sekarang.. Kemanapun kalian nanti yang pasti jangan sampai menyia-nyiakan waktu dengan nganggur. Kasian orang tua kalian sudah habis banyak uang dari kalian bayi sampai sekolah. Saatnya bangkit, mandiri dan membuat bangga mereka. Senangkan hati mereka dan amit-amit jabang baby jangan sampai kalian menyusahkan hati dan pikiran orang tua kalian..



Seandainya mau kuliah bagaimana tips dan trik memilih Perguruan Tinggi?

1. Antara Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta

Kalau orang awam taunya Perguruan Tinggi pokoknya Universitas. Sebetulnya Perguruan Tinggi itu ada 5 bentuk. Ada Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik. Jadi yang namanya kuliah itu nggak mesti di Universitas lho rek.. :))

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) : 

Jelas kredibilitasnya. Jelas reputasinya. Dan terjamin ijazahnya (Gak akan kena ijazah palsu). Jalur penerimaan mahasiswa cukup banyak mulai SNMPTN, SBMPTN sampai dengan jalur mandiri.

Untuk yang kurang mampu secara finansial tetapi berprestasi secara akademik maupun nonakademik bisa melalui jalur Beasiswa Bidik Misi.

Saingannya juga cukup banyak, karena itulah persiapan mental untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi harus sudah ada pada calon mahasiswa sejak memasuki kelas XII. (Ini aku nggak punya karena dulu ngerasa kuliah mahal banget & belum ada Bidik Misi ya jadi pokoknya STAN :)) )

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) :

Perguruan Tinggi Swasta jumlahnya lebih banyak daripada Negeri. Karena dukungan dana dari swasta atau yayasan sebagai Badan Penyelenggara PTS bisa dari berbagai kalangan. Pengusaha, ilmuwan, dsb. Tidak 100% dari Pemerintah seperti PTN.

Bagaimana kredibilitas PTS? Melihat rekam jejak Perguruan Tinggi tentunya. Melihat dan cek daftar perguruan tinggi dan program studinya yang aktif dan terdaftar di DIKTI. 
Caranya: Masuk ke site http://forlap.dikti.go.id  Pada menu atas pilih Pencarian Data, dan pilih Profil PT atau Profil Prodi.

Di situ bisa dilihat data-data perguruan tinggi serta jumlah dosen dan mahasiswa aktif yang tercatat di database PD Dikti.

Kalau Perguruan Tinggi berstatus aktif dan Program Studinya juga aktif, maka itu adalah pilihan yang baik.

Next step, mungkin mempertimbangkan akreditasi program studi?

Nah, bagi calon mahasiswa yang berpikir bahwa kampusnya atau prodinya minimal harus terakreditasi entah itu C, B maupun A, maka data akreditasi tersebut pun juga bisa kita lacak secara online - tuh kan jaman sekarang tuh canggih guys, everything is online! - di laman https://www.banpt.or.id/ Yang kemudian kalian bisa pilih pada menu Data Akreditasi - Program Studi atau Institusi untuk melihat akreditasi perguruan tingginya..

Mudah kan?

Semua informasi di jaman digital ini bisa kalian dapatkan dengan mudah. Jadi teknologi, gadget dan smartphone yang kalian miliki jangan melulu dipakai buat social media aja. Tapi galilah informasi sebanyak-banyaknya dari dunia maya. Google it! They say.. :)

2. Biaya Kuliah

Biaya kuliah juga adalah hal penting yang sudah diperkirakan sebelum kalian memutuskan akan kuliah dimana. PTN mahal iya... Tapi apabila kalian memiliki prestasi bisa meraih beasiswa dari berbagai jalur yang ditawarkan saat kalian telah diterima dan melaksanakan perkuliahan di PTN.

Apabila kalian masuk di jalur Bidik Misi, tentunya itu adalah hal yang sangat membantu sekali. Karena, di Bidik Misi kalian benar-benar tidak membayar sepeserpun, semua dana perkuliahan dari pemerintah. Dan per-bulannya masih mendapat biaya hidup yang cukup untuk sehari-hari bahkan bila kamu harus kos. Saya mengenal beberapa mahasiswa yang mana adik dan juga keponakan dari suami penerima BM dan sudah lulus. So.. sekarang kuliah bukan hal yang mustahil asalkan kalian benar-benar berusaha :)
Oh iya, Bidik Misi tidak hanya untuk PTN yaa.. Tetapi bisa untuk PTS juga. Bedanya, kalau seleksi Bidikmisi untuk PTN bersamaan dengan SNMPTN, SBMPTN, dst. Sedangkan untuk PTS, ada seleksi mandiri pada PTS tsb. Carilah Perguruan Tinggi Swasta yang menerima Bidik Misi, karena tidak semua PTS mendapat kuota untuk Bidik Misi. 

3. Domisili Kuliah

Kalau masih di satu kota dengan tempat asal tentu tidak akan terlalu banyak pertimbangan. Pertimbangan besar ketika harus merantau bukan? Sudah siapkah dengan kemandirian?

Bagaimana caranya mengatur hidup sendiri jauh dari orang tua. Bagaimana mengatur segala keperluan sehari-hari, makan, kuliah, kos-kosan. Bagaimana mengatur waktu dengan baik dan benar supaya kuliah berjalan lancar.

Termasuk bagaimana menjaga kesehatan selalu saat jauh dari keluarga.

Itu semua adalah tantangan untuk kalian yang belum pernah merasakan jauh dari ortu atau keluarga. Jadi sudah siapkah?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak-banyak browsing, banyak-banyak mencari informasi kalau perlu observasi di saat-saat seperti ini. Kenapa? Jangan sampai menjalani kuliah dengan terpaksa hanya karena salah memilih program studi maupun kampus. Jangan sampai terpaksa karena orang tua (kalaupun diarahkan ortu pastikan kalian juga berada di minat yang sama). Jangan sampai beban biaya kuliah tidak sesuai dengan kemampuan bayar.

Tapi balik lagi ya,, di mana ada niat, disitu ada jalan. Where there is a will, there is a way.

So..

Semangat ya buat adik-adik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Untuk yang maunya langsung bekerja, tidak mengapa juga. Bekerjalah dengan giat, kemudian apabila masih ada kesempatan dan kemauan, lanjutkanlah pendidikan.

Yang terakhir..

Pendidikan atau ilmu adalah sesuatu yang berharga.. Jangan hanya mengejar ijazah tanpa isi.

Percayalah, ilmu yang kalian pelajari kelak pasti akan berguna.. Jangan sampai hanya gaya-gayaan kuliah saja tanpa mengerti maknanya.

Reading Time:

@nieth_sweet