Sumber Daya Alam Indonesia sumber: https://riesaakbar.files.wordpress.com |
Setelah negeri ini merdeka, penjajah malah muncul dari sang pemegang kekuasaan. Mereka menjajah rakyat dengan memakan uang-uang negara. Nikmat di dunia, rasakan saja pahitnya di akhirat kelak.
Bukan akan membahas mereka yang serakah, bukan. Tapi hanya ingin mengembalikan sesuatu yang sepertinya semakin ditinggalkan oleh derasnya industrialisasi dan modernisasi.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya sesungguhnya. Tanahnya subur makmur segala macam tanaman, buah dan sayur mudah untuk didapatkan. Tetapi entah kenapa sektor pertanian semakin lama semakin sedikit. Termasuk juga minat anak-anak muda untuk berada di sektor tersebut, sangat jauh dari citra bahwa Indonesia adalah Negara Agraris - dulunya.
Ah, seharusnya sampai sekarang pun masih demikian.
Apalah daya, tanah-tanah yang dimiliki petani ketika tak ada yang mengurus lagi mereka lebih memilih untuk menjualnya. Tak ayal, para pengembang yang melihat prospek lebih menjanjikan untuk dibangun perumahan, hotel, mall dan seterusnya memiliki modal besar dan kuasa untuk membeli lahan-lahan tersebut.
Lalu apa akibatnya?
Jumlah manusia semakin bertambah yang berarti pasokan makanan juga harus bisa memenuhi kebutuhan. Apabila kurang? Salahkah apabila sampai impor? Karena di dalam negeri sendiri pertanian sudah tergusur oleh industrialisasi di mana-mana. Harga pangan mahal sementara BBM murah? Sungguh kebalikan dari negara Turki yang harga pangan sangat murah dibandingkan harga BBM yang sangaaat mahal.
Solusinya?
Dibutuhkan kesadaran-kesadaran kalian generasi penerus bangsa, mengembalikan negara agraris ini memiliki kembali citranya.
Industri secukupnya, sektor pertanian perlu dibenahi dan dikelola profesional seperti di Australia dan negara-negara maju lainnya.
Saya pernah melihat video dimana ada sebuah lokasi perkebunan yang sangat-sangat bagus, bersih dan juga dikelola dengan profesional di negara Eropa. Luar biasa. Bisa dijadikan contoh bukan?
Pertanian dan perkebunan yang dikelola secara profesional, tentu akan menghasilkan komoditas yang berkualitas dan yang terutama memenuhi hajat hidup orang banyak.
Jagalah bumi pertiwi ini dari derasnya arus industri dan berbagai macam pabrik yang memproduksi sesuatu yang sebetulnya tidak banyak faedahnya. Maaf, pasti pelaku #foodcombining dan pro organic life paham betul apa yang saya maksudkan.
Seandainya kesadaran untuk menjadi petani profesional sudah ada di generasi penerus bangsa kita, tentu saja bukan tidak mungkin suatu hari nanti, Indonesia bisa swasembada pangan dan harga bahan pangan akan lebih murah lagi seperti di Turki misalnya - untuk buah-buahan lokal di Turki memang murah, ini referensinya dari seorang Emak Blogger yang tinggal di sana https://hosgoru.wordpress.com/2015/03/03/belanja-sayur-mayur-mingguan/
Sayur-sayuran segar. sumber: balesehat.com |
Kerajinan Tas di Tanggulangin sumber: pariwisatasidoarjo.com |
Jadi, marilah kita support produk lokal. Kita cintai produk lokal. Membeli produk lokal berarti kita menghidupkan pengusaha-pengusaha lokal kita. Tidak hanya barang, tetapi juga makanan dan hasil pertanian.
Dan saya juga memiliki harapan yang sangat besar kepada Bapak Presiden kita sekarang yang memiliki Nawa Cita. Semoga terwujud apa yang beliau cita-citakan. Dan semoga kehidupan semua rakyat Indonesia ini lebih baik dan makmur merata, tak ada kesenjangan yang begitu jauh seperti sekarang.. aamiin..
ps: Tulisan ini hanyalah opini semata, please CMIIW. ^_^
No comments: