April 2014 - Dear Life, Affection, Hope and all ever happen...

Monday, April 28, 2014

Menikah itu ...
10:21 AM 4 Comments
Wedding Ring
well.. menikah itu dari dulu yang membuatku takut untuk menuju kesana ( a few years ago) adalah soal biayanya.. Dan pertanyaan-pertanyaan tentang mampu nggak ya aku hidup dengan-nya??

Ketika di tahun 2008 kakak-ku menikah dan menghabiskan biaya yang cukup besar dimana aku juga turut menjadi seksi sibuknya, karena kakakku di Lumajang dan menikahnya di rumah Malang. So, berhari2 sebelum hari H pasti orang rumah yang mikir dan ngrasain rempongnya..

Anyway.. memang menikah itu menjadi tanggungan dari orang tua dari wanita dan calon suaminya bila mampu. Tapi, bila kita punya niat untuk turut membiayai pernikahan kita, dan kita bisa, kenapa tidak?

Menikah itu sebenarnya murah. umm,, relatif sih.. tergantung bagaimana caramu melaksanakan pernikahan itu. Yang mahal adalah ... GENGSI nya.. yeah GENGSI saudara-saudara.. =D

Jadi, mau share sedikitlah kenapa jadi gengsinya yang mahal dan pada akhirnya jadi membengkak..

Kalau menikah asalkan resmi, halal, sah menurut agama dan negara bisa cukup datang di KUA. Urus-urus surat sebelumnya dikit. Menentukan tanggal. Datang ke KUA, beres deh. Seriously.. menikah bisa simple gitu..
Aku pernah dengar, seorang teman yang kakaknya menikah dengan cara ini dan mereka fine-fine aja. Hal yang terpenting bukannya KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH ya? iya banget..

Tapi perkecualian sih kalau memang orang tuanya yang menginginkan pernikahannya jadi sesuatu 'pemberian' dan perayaan dari orang tua untuk melepaskan (masa lajang) anaknya.. dibiayai orang tua? sah-sah pula.. Notabene masih sedemikian rupa kan? Beruntunglah kalian kalau begitu.. :P

Nah.. dari awalnya pengen asal sah. Kemudian berkembang menjadi, mengundang teman-teman dekat, teman-teman satu kerjaan yang sama (bila pasanganmu berada di tempat kerja yang sama) dan juga mendatangkan saudara-saudara dan handai taulan yang jumlahnya bisa separuh dari undangan.

Itulah awal membengkaknya biaya pernikahan.. (pengalaman pribadi)

Jadi, tips buat calon pengantin wanita dan juga laki-laki, mending uang buat pacarannya bisa ditabung lah, dihemat.. ya boleh makan dan jalan-jalan sesekali, atau kalau mau lebih baik lagi, ikut aturan agama yang tidak menghalalkan pacaran. Nanti pasti baru nyadarnya pas udah-udah nikah gini, ternyata pacaran (terutama buat para pria) cuma wasting time dan wasting money apabila kamu suka keluar uang banyak untuk sekedar ngopi, makan, nonton, beli kado. Lebih wasting lagi kalau kamu habisinnya dengan orang yang belum tentu dia serius juga sama kamu. Jadilah blunder.

Terutama yang wanita, jaman sekarang sih g usah terlalu mengandalkan ortu, dan laki-laki. Selama bisa mengatasi keuangan sendiri, nabung lah yang banyak untuk persiapan pernikahan impian kamu.

Tapi.. sekali lagi berdasarkan pengalaman, memang ketika kita memutuskan akan menikah, pasti ada jalannya. Rejekinya orang menikah itu luar biasa. Jadi, pengalaman nih, yang tiba-tiba rencananya gak pakai souvenir, eh ada aja saudara yang menyumbang souvenir ini dan itu. Ada yang nyumbangin undangan. Ada yang beliin kebaya. Yaah.. banyak banget. Dan Alhamdulillah dicukupkan untuk semua acaranya. Tidak sampai kekurangan untuk undangan yang hadir.

------------------------------------------------------------------------------------------

Well.. menikahlah ketika sudah yakin ingin menikah.. Sekali lagi, menikah bukan merupakan tujuan akhir tetapi justru sebuah awal.. seperti kelahiran bayi yang masih memiliki jalan panjang ke depan untuk dilalui..

Menikah itu.. mencoba meminta ridha Allah untuk kehidupan yang lebih baik.. sebuah ibadah panjang, yang mungkin akan terasa sulit dan rumit untuk dilaksanakan mengingat mempersatukan dua orang asing yang baru saling kenal hitungan tahun (mungkin) atau bahkan belum saling benar-benar mengenal satu sama lain..

Bisa jadi kita akan terkejut dengan banyak hal..

Bisa jadi kita akan dilatih dan harus bisa lebih sabar..

So.. cerita-cerita seputar pernikahanmu seperti apa? Atau, untuk yang belum menikah,  bagaimana kah pernikahan impianmu?

Yang jelas, ketika sudah memutuskan untuk menikah, ambillah resikonya dan hadapilah. Karena saat itu kita sudah menyerahkan diri kita sebagai wanita kepada laki-laki untuk memimpin kita.

Jadi.. pilihlah laki-laki yang baik, bertanggung jawab, mau bekerja keras, dan terutama seiman. Bila ia mempunyai keburukan dia tidak malu untuk mau berubah, bila ia bersikap yang tidak semestinya dan kau tegur dia mau merubahnya.

Tapi tidak ada yang sempurna bukan? Maka nikmatilah segala seni kehidupan yang ada.

Sekalipun sekali-kali kau harus kesal karena ketidak jujurannya, sikap-sikap buruknya, ketahuilah saat kamu bersabar ada Allah yang bersama kamu.

Laki-laki baik untuk wanita baik dan demikian sebaliknya. Jadi bercerminlah pada dirimu sendiri. Sudah baikkah dirimu? Sudah pantaskah dirimu untuk seorang yang telah tertulis namanya di Lauhul Mahfuz untukmu?

Bila kamu baik dia akan baik.. itulah janjiNya..

Buat yang belum menikah, semoga segera dipertemukan ya dengan jodoh dunia dan akhiratnya.. amin.. ^_^


Sedikit kenang-kenangan dari prosesi sakral pernikahan kami, Singosari, 24 April 2014.

Beberapa menit setelah 'sah' dan memiliki status baru menjadi seorang istri. :) -24 April 2014-

Terimakasih karena sudah bersabar menungguku.. ^_^

You smile.. and I smile..

Bersama dengan kembar mayang.

My family, thanks for all the love.. support, pray and everything.. :)

Reading Time:

@nieth_sweet