11:01 PM
BY Yuanita
7 Comments
Ainun Habibie |
Tanggal 24-12-2012, 4 hari setelah premiere Habibie dan Ainun pada tanggal 20-12-2012, akhirnya aku lihat juga film ini. :)
2012, adalah tahun yang cukup memanjakan pecinta film yang berkualitas. Well, aku bukan orang yang suka ke Bioskop (21) kalau lagi gak ada film yang cukup bermutu (bermutu menurut versi aku sendiri aja sih). ^^
Mulai dari Harry Potter and The Deathly Hallows part II, yang emang udah lama dinanti-nanti karena aku udah abis baca novelnya semua. Jadi, selalu lihat filmnya di 21. Kemudian Negeri 5 Menara, The Dark Knight Rises (Batman Ganteng), Skyfall (the new James Bond 007 yang keren!), Breaking Dawn Part II (ini juga dinanti-nanti pake banget), and then Habibie dan Ainun.
Well.. genre yang random bukan? Yang terakhir ini aja lah yang pengen aku bahas disini.. Karena penasaran dari cuapan-cuapan di twitter tentang film ini, juga premiere yang udah dihadiri oleh Pak Presiden SBY dan Ibu Anie, Pak BJ Habibie sendiri yang diberitakan di media cetak, aku jadi penasaran lebih dari kepenasaran nonton 5 cm bahkan The Hobbit hingga akhirnya memilih Habibie dan Ainun di antara film-film yang lagi diputer saat ini.
Aku memang belum baca novelnya, yang ditulis oleh Prof. Baharuddin Jusuf Habibie sendiri sebagai otobiografi, sekaligus untuk mengenang almarhumah Hasri Ainun yang telah berpulang ke Rahmatullah tahun 2010 silam. Aku juga tidak begitu mengenal sosok Prof BJ Habibie, selain yang aku tahu, beliau adalah salah seorang insinyur yang paling cerdas di Indonesia, pernah menjadi wakil presiden Indonesia, dan menggantikan Pak Soeharto ketika reformasi menjadi presiden ke III. Dan satu lagi, beliau jauh lebih dihargai di Jerman dibandingkan di Bumi Pertiwi ini sendiri.
Dari film yang tersaji kurang lebih selama 120 menit itu, aku jadi lebih tahu mengenai Prof. BJ Habibie dan semakin mengaguminya. Indonesia harus bangga telah memilikinya. Kita sebagai generasi penerus bangsa, patut menjadikannya teladan dalan hal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sekaligus semangatnya yang luar biasa untuk bangsa ini.
Reza Rahardian, berhasil memerankan sosok Habibie muda dengan baik. Dipadukan dengan Bunga Citra Lestari yang juga bermain dengan cantik. Reza amat sangat mendalami perannya, dengan berguru langsung kepada Habibie. Dia sangat total, hingga bahasa tubuh, gerak gerik, cara berjalan dan cara berbicara amat sangat 'Habibie'.
Cerita Habibie dan Ainun ini berawal ketika mereka masih bersekolah. Mereka berdua adalah 2 orang murid yang dianggap gurunya paling cerdas dan bahkan dikatakan berjodoh. Tetapi waktu itu Habibie muda tidak mau dan malah mengatakan kepada Ainun bahwa Ainun hitam, gendut, seperti gula jawa.
Setelah dewasa, Ainun kuliah menjadi dokter. Sedangkan Habibie belajar Teknik di Jerman.
Mereka dipertemukan lagi di suatu kesempatan, ketika Habibie pulang ke Bandung dan ia pun terpana ketika melihat Ainun telah berubah menjadi wanita yang cantik sehingga berkata, gula jawa telah menjadi gula pasir. Mereka pun jatuh cinta, dan akhirnya menikah, Ainun ikut menemani Habibie ke Jerman.
Adegan di film ini disajikan cukup baik, dengan percakapan-percakapan yang segar. Ada kata-kata Habibie kepada Ainun yang cukup romantis dan bikin melting, ketika Habibie melamar Ainun di atas becak, yang cukup aku ingat.
Dia berkata, "Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Entah Ainun bisa menjadi dokter atau tidak, entah bagaimana kehidupan nanti. Tetapi aku berjanji akan menjadi suami terbaik untuk Ainun."
Dan jawaban Ainun, "Aku tidak bisa menjanjikan untuk bisa jadi istri yang baik. Tapi aku berjanji akan selalu menemanimu, mendampingimu untuk mencapai cita-citamu sampai akhir nanti."
Aih... aku membayangkan bahwa di kehidupan Prof BJ Habibie dulu, sedemikian itu.. Sungguh indah ya cinta mereka.. And they were the best couple I've ever known.. real couple, not just in the movie..
Pertama kalinya Ainun naik pesawat ke Jerman, Habibie menenangkan Ainun dan menerangkan bahwa pesawat ini aman. Saat itulah beliau berjanji, akan membuatkan sebuah pesawat untuk Ainun. :)
Semua berawal dari sebuah mimpi, right?
Well.. ketika di Jerman, beliau sangat dihormati dan diakui kejeniusannya, sekalipun pernah diremehkan, karena tidak banyak yang tahu di mana Indonesia? tidak banyak orang Jerman yang tahu. Dan lagi, keretanya saja import dari Jerman, Habibie sempat diragukan karena masih sangat muda, belum selesai S2 tetapi sudah menjadi pemimpin sebuah proyek di sana.
Akan tetapi, beliau membuktikan kecerdasan dan kejeniusan yang tak diragukan telah membuat keberhasilan dalam projectnya dan mengangkat martabatnya sebagai seorang Indonesia.
Beliau sangat ingin, memajukan negara Indonesia. Turut serta dalam membangun teknologi di tanah air.
Sempat melamar ke IPTN, tetapi ditolak. Mungkin mereka belum tahu, siapa BJ Habibie. Sampai akhirnya namanya terdengar di Indonesia, dan beliau ditarik kembali untuk mengabdi. Merancang proyek pembuatan pesawat terbang dengan IPTN, dan kemudian menjadi menteri.
Keberhasilan beliau merancang Gatotkhaca hingga penerbangan perdananya dan membuktikan janjinya kepada Ainun untuk membuat pesawat telah lunas.
Sampai kemudian beliau menjadi wakil presiden, hingga presiden. Menggantikan Soeharto di akhir masa orde baru yang diwarnai demonstrasi.
Pak BJ Habibie & Bu Ainun ketika Pelantikan Presiden |
Di film ini, tersirat keburukan politik di Indonesia. Kekecewaan Habibie yang membuat beliau menangis (aku juga), karena telah menghabiskan banyak waktu untuk pesawat aampai kehilangan waktu untuk Ainun dan anak-anak, tetapi pemerintah tidak pernah percaya.
Ah..
Video Dokumentasi ketika penerbangan perdana, pidato presiden Soeharto ketika mengundurkan diri, dan foto Prof BJ Habibie ketika sedang berdoa dan bersimpuh di nisan almarhuman Ainun mendukung film ini sehingga tampak seolah masa diputar ke masa lampau itu dengan demikian nyata.
Bagian-bagian terakhir inilah yang membuat haru biru dan kelu.. setelah banyak adegan-adegan dengan sentuhan humor di awalnya.
Hal yang agak kurang pas adalah pada penyisipan sponsornya. Okelah, memang film seperti ini yang sampai harus ke Jerman dan lain-lain pasti butuh banyak dana. Tapi, kayaknya cukup keterlaluan juga di sponsornya. Sampai-sampai tiap kali ada adegan bernuansa sponsor, satu bioskop pun jadi tertawa. Saking kelihatan sedikit maksain untuk kita lihat produk dari sponsornya x))
Saat-saat terakhir Bu Ainun |
Dan di akhir cerita, saat Bu Ainun kritis dan berkali-kali dioperasi karena kanker ovarium yang telah lama dideritanya hingga akhirnya meninggal, aku juga melihat kiri kanan, hampir semuanya menangis..
*aku juga nangis..
over all.. film ini adalah film yang sangat layak untuk dinikmati. - Dibanding film-film horor berbau sex yang agak kurang bermutu menurut saya. - Indonesia lebih memerlukan film-film bermutu mengandung pesan-pesan kehidupan. Seperti contoh lainnya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Negeri 5 Menara. It's not just a movie.
Banyak value yang bisa kita ambil disini as an Indonesian, we still have something to be proud.. and something worth to fight..
Never give up in life..
Sekalipun mungkin anda tidak dihargai.. Tetapi, pada suatu hari apa yang ada lakukan pasti berguna.
Ada banyak cara untuk menunjukkan kecintaan pada negeri.
Dan apapun yang ingin diraih, cita-cita, harapan, impian, yang semua berawal dari sebuah mimpi, dengan kerja keras dan segala upaya, percayalah bahwa kita bisa meraihnya!
Dan tidak ada yang sia-sia di dunia ini. :)