2:49 PM
BY Yuanita0
Comments
Well.. Judul di atas sih sebuah pertanyaan besar ketika dulu usia sekolah dan yeah bertanya-tanya.. Kenapa orang memutuskan bercerai padahal telah menikah, tahunan, bahkan ada yang belasan atau puluhan tahun..
Aku adalah anak dari orang tua yang bercerai saat aku masih usia balita.. Mungkin TK.. Ceritanya sekilas sih sudah pernah aku tulis disini..
Jadi kan lagi heboh berita soal Gisel yang menggugat cerai Gading padahal selama ini pasangan tersebut terlihat baik-baik saja.. Sampai bermunculan pula tagar #saveGempi
Sedih sih emang baca beritanya.. Jadi topik bahasan mbak mbak di kantor juga, baik yang sudah married maupun yang masih single..
So,, I want to share about my perspective about that here..
Kalau ada pendapat yang mengatakan, ya mending pisah sih ya daripada bertahan dengan alasan demi anak, itu lebih tidak sehat. Mumpung anak masih kecil, toh nanti pas sdh besar dia pasti ngerti.
Well.. I was there. Dan percayalah.. Setiap anak, normally, pengen dibesarkan bersama-sama oleh kedua orang tuanya. Gak cuma kedua org tua yang bersama, tapi penuh cinta. Karena itulah yang akan dilihat oleh anak-anaknya...
Well,, IMHO.. divorce is not always a better way.. Think about your kid's mental health.. Pasti ada ruang kosong dimana ia sangat merindukan keluarga yang utuh..Sangat merindukan kehadiran kedua orang tuanya selalu ada di hari-harinya bertumbuh.. (ah sambil mbrebes mili kan nulisnya T.T )
Waktu aku remaja terutama, usia SMP SMA,, saat itu Eyang Putri udah nggak ada, aku sangat sering merasa iri dengan teman-temanku yang memiliki keluarga lengkap.. Dengan mereka yang bisa berkeluh kesah apa saja setiap hari dengan ibunya.. Aku kadang cuma bisa tersenyum melihat mereka.. Bersyukurlah kalian yang tidak mengalami jadi anak broken home..
Sampai aku pun sempat takut menikah.. :)
Aku menikah di usia yang terbilang lebih dari cukup.. 28 saat itu.. Setelah memantapkan hati dan benar-benar meminta petunjuk dariNya..
Setelah apa yang aku alami, tentu saja aku punya janji dengan diriku sendiri, aku akan menikah cukup satu kali.. Itulah kenapa dulu aku cukup selektif. Aku perlu meyakinkan diri ini bahwa dengan suamiku itulah akan kuhabiskan sisa hidup ini.. Dalam segala kondisi..
Yeah.. Dan justru anak itu sebagai penguat hubungan pernikahan ini.. :)
Tak lupa pula selalu belajar dan terus memperbaiki diri.. Jatuh cinta dan bangun cinta selalu di pernikahan ini.. InsyaAllah semua permasalahan ada solusi.. Ada kemudahan setelah kesulitan..
Yeah.. pada akhirnya.. memang kita ga bisa judge kasus GG karena kita tidak benar-benar tahu permasalahan apa yang sebenarnya sedang mereka hadapi.. Kesusahan apa yang membuat mereka menempuh keputusan ini, walaupun belum final.. aku masih berharap mereka bisa bertahan.. Dan si anak kecil yang lucu, Gempi,, akan selalu memiliki papa mamanya bersama..
Pelajaran yang bisa diambil untuk yang belum nikah, well.. sebelum memutuskan untuk menikah, niatkan untuk seumur hidup dan yakinkan diri juga pasangan.. Ketahui visi misi setelah menikah bagaimana.. Cari ilmu pernikahan seluas-luasnya.. Selalu berdoa minta kepadaNya.. Yang pasti, ridho Allah juga terletak pada Ridho orang tua.. Pastikan sebelum menikah kalian sudah mendapat restu orang tua..
Pelajaran untuk yang sudah menikah.. Ego itu memang selalu ada di masing2 orang. Tinggal, mau atau tidak saling memperbaiki diri. Kalau perlu terapi psikologi ya lakukan. Upgrade diri selalu dengan ilmu-ilmu tentang pernikahan dan praktekkan.. Berdoa selalu setiap hari, meminta kepada Sang Pemilik Kehidupan. Karena tidak ada yang sulit, tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah berkehendak..
Selalu berikhtiar untuk jadi istri / ibu, suami / bapak yang lebih baik setiap harinya..
Saling bergenggaman tangan saat ada permasalahan.. Dan berikhtiar bersama-sama menyelesaikannya.. Yes we can!
Bekal apa yang kita bisa berikan kepada anak-anak kita selain memori yang bahagia saat anak masih kecil.. Dan juga pendidikan..
Selalu ingat untuk positive dalam segala hal.. Mulai dari pikiran, perilaku, perkataan, perbuatan..
Pernikahan itu indah kok.. ^^
Semangat ya kalian baik yang masih single, ataupun married.. Everyone has their own struggle..
Well.. I was there. Dan percayalah.. Setiap anak, normally, pengen dibesarkan bersama-sama oleh kedua orang tuanya. Gak cuma kedua org tua yang bersama, tapi penuh cinta. Karena itulah yang akan dilihat oleh anak-anaknya...
Well,, IMHO.. divorce is not always a better way.. Think about your kid's mental health.. Pasti ada ruang kosong dimana ia sangat merindukan keluarga yang utuh..Sangat merindukan kehadiran kedua orang tuanya selalu ada di hari-harinya bertumbuh.. (ah sambil mbrebes mili kan nulisnya T.T )
Waktu aku remaja terutama, usia SMP SMA,, saat itu Eyang Putri udah nggak ada, aku sangat sering merasa iri dengan teman-temanku yang memiliki keluarga lengkap.. Dengan mereka yang bisa berkeluh kesah apa saja setiap hari dengan ibunya.. Aku kadang cuma bisa tersenyum melihat mereka.. Bersyukurlah kalian yang tidak mengalami jadi anak broken home..
Sampai aku pun sempat takut menikah.. :)
Aku menikah di usia yang terbilang lebih dari cukup.. 28 saat itu.. Setelah memantapkan hati dan benar-benar meminta petunjuk dariNya..
Setelah apa yang aku alami, tentu saja aku punya janji dengan diriku sendiri, aku akan menikah cukup satu kali.. Itulah kenapa dulu aku cukup selektif. Aku perlu meyakinkan diri ini bahwa dengan suamiku itulah akan kuhabiskan sisa hidup ini.. Dalam segala kondisi..
Yeah.. Dan justru anak itu sebagai penguat hubungan pernikahan ini.. :)
Tak lupa pula selalu belajar dan terus memperbaiki diri.. Jatuh cinta dan bangun cinta selalu di pernikahan ini.. InsyaAllah semua permasalahan ada solusi.. Ada kemudahan setelah kesulitan..
Yeah.. pada akhirnya.. memang kita ga bisa judge kasus GG karena kita tidak benar-benar tahu permasalahan apa yang sebenarnya sedang mereka hadapi.. Kesusahan apa yang membuat mereka menempuh keputusan ini, walaupun belum final.. aku masih berharap mereka bisa bertahan.. Dan si anak kecil yang lucu, Gempi,, akan selalu memiliki papa mamanya bersama..
Pelajaran yang bisa diambil untuk yang belum nikah, well.. sebelum memutuskan untuk menikah, niatkan untuk seumur hidup dan yakinkan diri juga pasangan.. Ketahui visi misi setelah menikah bagaimana.. Cari ilmu pernikahan seluas-luasnya.. Selalu berdoa minta kepadaNya.. Yang pasti, ridho Allah juga terletak pada Ridho orang tua.. Pastikan sebelum menikah kalian sudah mendapat restu orang tua..
Pelajaran untuk yang sudah menikah.. Ego itu memang selalu ada di masing2 orang. Tinggal, mau atau tidak saling memperbaiki diri. Kalau perlu terapi psikologi ya lakukan. Upgrade diri selalu dengan ilmu-ilmu tentang pernikahan dan praktekkan.. Berdoa selalu setiap hari, meminta kepada Sang Pemilik Kehidupan. Karena tidak ada yang sulit, tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah berkehendak..
Selalu berikhtiar untuk jadi istri / ibu, suami / bapak yang lebih baik setiap harinya..
Saling bergenggaman tangan saat ada permasalahan.. Dan berikhtiar bersama-sama menyelesaikannya.. Yes we can!
Bekal apa yang kita bisa berikan kepada anak-anak kita selain memori yang bahagia saat anak masih kecil.. Dan juga pendidikan..
Selalu ingat untuk positive dalam segala hal.. Mulai dari pikiran, perilaku, perkataan, perbuatan..
Pernikahan itu indah kok.. ^^
Semangat ya kalian baik yang masih single, ataupun married.. Everyone has their own struggle..